Ketika seseorang
kurang tidur maka dampak langsung yang bisa terjadi adalah pengaruh terhadap
konsentrasi yang ditandai dengan berkurangnya reaksi dan akurasi, menjadi mudah
marah, dan sering menguap. Sedangkan untuk efek jangka panjang yang bisa timbul
dengan kebiasaan tidur yang kurang antara lain akan meningkatnya resiko
penyakit jantung, gangguan terhadap fungsi kekebalan tubuh serta meningkatnya
resiko obesitas.
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan pada sebuah Universitas di Amerika, bahwa
seseorang yang kurang tidur akan mengalami penurunan kadar hormon leptin yang
membatasi nafsu makan yang diikuti dengan peningkatan kadar Ghrelin yang
meningkatkan nafsu makan yang ada pada lambung. Sehingga seseorang akan
mengalami peningkatan nafsu makan yang membawanya pada peningkatan berat badan
hingga resiko obesitas.
Resiko penyakit
Jantung yang akan terjadi dipengaruhi oleh peningkatan berat badan akibat
asupan makanan yang tidak terkontrol. Sehingga kadar kolesterol dalam darah
meningkat yang akan menyebabkan aliran darah terganggu terutama pada jantung
yang akhirnya mengganggu fungi jantung itu sendiri. Selain itu kurangnya tidur
juga memberikan pengaruh terhadap penurunan kekebalan tubuh sehingga seseorang
akan mudah terserang virus ringan seperti flu dan batuk.
Namun kondisi
dimana sesorang memiliki waktu tidur yang melampaui juga memberikan efek yang
kurang lebih sama. Terutama adanya resiko yang lebih tinggi terhadap penyakit
diabetes sebesar 50 persen terhadap orang yang lebih banyak tidur dibandingkan
orang dengan dalam kondisi kurang tidur. Selain itu dengan waktu tidur yang
kurang juga akan menyebabkan depresi, kebanyakan sesorang menganggap dengan
tidur seseorang yang bisa melepaskan diri dari rasa tertekan dan depresi, namun
ternyata kondisi tersebut justru meningkatkan depresi yang dialami seseorang.
Namun, baik atau
buruknya kondisi tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya
tidur seseorang. Faktor lain seperti pola hidup seimbang seperti olah raga yang
cukup serta asupan makanan yang baik juga turut mempengaruhi kondisi tubuh.
Selain itu biasanya orang yang banyak menggunakan otak dalam bekerja akan
membutuhkan waktu istirahat tidur lebih banyak dibandingkam orang yang bekerja
dengan kegiatan fisik.
No comments:
Post a Comment